Apertur adalah istilah dalam fotografi yang merujuk pada ukuran bukaan lensa kamera saat mengambil foto. Bukaan ini memungkinkan cahaya masuk ke dalam kamera dan mengenai sensor, yang kemudian membentuk gambar.
Bagaimana Apertur Bekerja?
Apertur diukur dalam satuan yang disebut f-stop. F-stop ditulis dengan huruf “f” diikuti oleh angka, misalnya f/2.8, f/4, atau f/16. Angka yang lebih kecil (misalnya f/2.8) berarti bukaan lensa lebih besar, sehingga lebih banyak cahaya yang masuk. Sebaliknya, angka yang lebih besar (misalnya f/16) berarti bukaan lensa lebih kecil, sehingga lebih sedikit cahaya yang masuk.
Mengapa Apertur Penting?
Apertur mempengaruhi dua aspek penting dalam fotografi: pencahayaan dan depth of field (DOF).
Pencahayaan
Bukaan yang lebih besar (angka f-stop lebih kecil) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk, yang berguna saat memotret dalam kondisi pencahayaan rendah. Sebaliknya, bukaan yang lebih kecil (angka f-stop lebih besar) membatasi jumlah cahaya yang masuk, cocok untuk kondisi pencahayaan yang terang.
Depth of Field
Bukaan besar (angka f-stop kecil) menciptakan DOF yang dangkal, menghasilkan efek bokeh atau latar belakang yang buram, sementara subjek tetap tajam. Ini sering digunakan dalam fotografi potret. Bukaan kecil (angka f-stop besar) menghasilkan DOF yang lebih dalam, membuat lebih banyak area gambar tetap fokus, cocok untuk fotografi lanskap.
Bagaimana Mengatur Apertur?
Pada kamera DSLR atau mirrorless, apertur dapat diatur melalui mode manual atau mode aperture priority (mode A atau Av). Mode aperture priority memungkinkan fotografer memilih nilai f-stop, sementara kamera secara otomatis mengatur shutter speed untuk eksposur yang tepat.
Kesimpulan
Apertur adalah salah satu pengaturan dasar dalam fotografi yang memberikan kontrol kreatif atas pencahayaan dan kedalaman bidang gambar. Dengan memahami dan memanfaatkan apertur dengan baik, kamu dapat menghasilkan foto yang lebih menarik dan sesuai dengan visi kreatifmu.